Jenuh
dengan rutinitas, tapi tetap ingin mengisi waktu dengan sesuatu yang
berguna? Mungkin Trans Science Center bisa jadi salah satu alternatif
tujuan wisata edukatif bagi warga Jakarta. Trans Science Center
merupakan bagian dari Trans Studio Bandung Theme Park. Seperti yang
kita tahu, Trans Studio Bandung Theme Park salah satu taman bermain
dalam ruangan (indoor)
terbesar di dunia. Taman bermain ini berada di dalam salah satu mal
terbesar di Asia Tenggara, Bandung Super Mall.
Mirip
seperti Museum Iptek yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), Trans Science Center adalah salah satu tempat di mana Anda
bisa menemukan alat-alat peraga mengenai ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada di sekeliling kita. Alat peraga ini bisa membantu
pengunjung untuk memahami bagaimana suatu hal/sistem bekerja. Science
Center berusaha untuk menyuguhkan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta mengajak pengunjung untuk belajar dengan cara yang asyik.
Menurut
keterangan yang diperoleh dari petugas di sana, Science Center memuat
sekitar 70 alat peraga. Alat-alat peraga tersebut semuanya khusus
didatangkan langsung dari luar negeri, di antaranya Amerika Serikat
dan Italia. Alat-alat peraga itu setidaknya bisa dibagi ke dalam
empat kelompok, yaitu kimia, matematika, biologi, serta fisika.
Dalam
kelompok biologi, misalnya, terdapat sebuah alat peraga yang
menunjukkan bagaimana perncernaan dalam tubuh manusia terjadi. Proses
ini digambarkan mulai dari makanan masuk ke dalam tubuh, melalui
kerongkongan, lambung, usus halus, dan sebagainya. Setiap saluran
dibuat dengan bahan tembus pandang sehingga pengunjung bisa
mengamatinya dengan jelas.
Untuk
kelompok fisika, kita bisa mengetahui cara kerja gaya gravitasi dalam
alat peraga yang dinamakan Gravity Rainbow. Masih di kelompok fisika,
pengunjung bisa mengamati bagaimana terjadinya petir. Hanya dengan
menekan sebuah tombol, pengunjung bisa melihat aliran listrik naik
hingga percikan api atau halilintar terjadi dan menimbulkan suara
keras. Alat peraga ini dapat dilihat di Tesla Coil.
Dalam
kelompok matematika, misalnya, pengunjung bisa mencoba alat peraga
berupa tempat tidur yang alasnya berupa ratusan bahkan mungkin ribuan
paku. Pengunjung tinggal tidur dan merasakan pelan-pelan puluhan paku
naik dan menyentuh tubuh mereka. Pengunjung yang mencoba alat ini
heran karena tidak merasakan sakit. Alasan pengunjung tidak merasakan
sakit tersebut bisa dijelaskan melalui prinsip matematika sederhana.
Bingung
cara mengoperasikan alat peraga? Jangan khawatir karena petugas
Science Center selalu standby.
Para
petugas akan selalu siap untuk membantu dan menjelaskan cara alat
peraga bekerja kepada pengunjung. Para petugas itu tersebar dan
sengaja disiapkan di sejumlah kelompok tema ilmiah. Para pemandu
tersebut merupakan orang-orang yang berkompeten di bidang sains.
Sebagian besar mereka adalah lulusan yang memiliki latar belakang
pendidikan MIPA dan Biologi.
Wahana
baru ini telah diluncurkan pada 18 November lalu. Sampai saat ini,
pengunjung Trans Studio masih antusias dan jarang melewatkan wahana
yang satu ini. “Bukan hanya sekadar permainan, melalui Science
Center kami juga ingin menyuguhkan konsep edutainment,
yaitu masyarakat bisa memahami sesuatu dengan cara yang menyenangkan
serta tetap mendidik,” tutur petugas yang ditemui di sana.
Wahana
Trans Science Center memang sebesar Museum Iptek di Taman Mini, namun
manfaat yang didapat pengunjung tidak kalah besar. Dengan membayar Rp
180.000 (Senin-Jumat) atau Rp 250.000 (Sabtu-Minggu), pengunjung
dapat puas menikmati Trans Science Center sekaligus wahana-wahana
lain yang terdapat di Trans Studio Bandung. Tempat wisata ini bisa
menjadi salah satu wisata edukatif bagi Anda yang sedang berkunjung
ke Bandung. ***
