Senin, 06 Juni 2011

Kerancuan Penggunaan Di dan Pada

Suatu hari saya saya membaca sebuah artikel media massa besar di Indonesia, lebih tepatnya begini secuplik kalimatnya: “Tahun 2008 dia diterima pada jurusan Seni Grafis ISI Yogyakarta setelah dua kali mengikuti tes.”
Ada sebuah kata yang rasanya menganggu pada dua baris kalimat di atas. Saat itu, saya berpikir penggunaan pada dalam kalimat di atas tidaklah tepat. Preposisi di rasanya lebih tepat untuk menggantikan tempat pada.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi ketiga, pada adalah ‘kata depan yang digunakan untuk menunjukkan posisi di atas, atau di dalam hubungannya dengan, searti dengan di (dipakai di depan kata benda, kata ganti orang, keterangan waktu)’. Pada penjelasan tersebut, juga diberikan contoh –dasarnya, ada –nya, --keesokan harinya. Adapun, di menurut KBBI berarti ‘kata depan untuk menandai tempat, kata depan untuk menandai waktu’. Contoh yang diberikan adalah bapak saya bekerja di kantor, semalam ia tidur di rumah temannya,
Berdasarkan pengertian di atas, setidaknya secara garis besar kita dapat simpulkan pada cenderung digunakan untuk menunjukkan posisi atau tempat yang sifatnya lebih abstrak. Hal ini berbeda dengan di yang cenderung digunakan untuk menunjukkan posisi atau tempat yang sifatnya lebih nyata dan konkret. Misalnya, pada abad 20 (bukan di abad 20), pada saatnya nanti (bukan di saatnya nanti), di sekolah (bukan pada sekolah). Kalau hal tersebut diterapkan, benarkah kalimat ‘Buanglah sampah pada tempatnya’? tentu saja tidak. Yang benar adalah ‘Buanglah sampah di tempatnya’.
Jadi, dalam kalimat di artikel tersebut mana yang tepat? Saya kira “Tahun 2008 dia diterima di jurusan Seni Grafis ISI Yogyakarta setelah dua kali mengikuti tes.” Lebih tepat.  :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar