Rabu, 17 Februari 2016

Lupa PIN ATM BCA? Ini Cara Mengatasinya

Beberapa waktu lalu saya menuju ATM BCA terdekat dari kantor untuk mengambil sejumlah uang. Namun tanpa sebab musabab yang jelas, saya mendadak terkena amnesia. Saya tiba-tiba sungguh lupa berapa pin ATM saya. Teman yang memngantar saya ketika itu tidak habis pikir kenapa saya bisa sampai melupakannya.
Tak mau berlama-lama hidup tanpa uang, saya menelepon Halo BCA dan mendapatkan informasi cara penggantian pin ATM. Melalui telepon, operator call center memberi tahu bahwa kalau sama sekali melupakan nomor pin ATM, artinya saya harus membuat kartu ATM baru. Kartu yang saya miliki akan dimusnahkan, kemudian kartu baru akan diproses. Satu lagi, semua proses itu hanya dapat dilakukan di Bank BCA tempat kita membuka tabungan. Tidak lupa sang operator mengingatkan agar saya membawa buku tabungan BCA dan KTP asli.
Berbekal informasi tersebut, keesokan harinya saya mendatangi kantor cabang Bank BCA tempat saya membuka tabungan. Saya diminta mengisi formulir dan melakukan beberapa tanda tangan oleh custumer service (CS). Selanjutnya kartu ATM saya diminta, lalu dimusnahkan dengan cara dipotong dua. Proses memasukkan data dan sebagainya berlangsung kurang lebih 30 menit. Di bagian akhir, mengatakan kalau proses sudah selesai dan saya dapat mengambil kartu ATM baru dalam waktu 7 hari setelah permohonan dibuat. Saya kemudian diberikan tanda terima untuk mengambil kartu minggu depan.
Demikianlah pengalaman saya mengurus kartu ATM BCA baru. Tidak terlalu sulit, hanya saja sebagai orang kantoran agak kesulitan mengatur untuk mampir ke bank karena lokasi bank dekat dengan rumah. Akan tetapi, kalau kamu tidak lupa pin ATM, tapi kartu sudah telanjur terblokir, kamu bisa datangi kantor cabang BCA terdekat untuk membuka blokiran.
Terima kasih, semoga bermanfaat.

Selasa, 19 Januari 2016

Karakter dan Fenomena Gunung Es

Fenomena gunung es: 10 persen terdapat di permukaan air dan 90 persen sisanya bersembunyi di bawahnya. Namun sayang, justru yang di bawah permukaan airlah yang membuat kapal Titanic karam. Analogi gunung es adalah gambaran menarik mengenai kepemimpinan kita. 
Kapal termegah di zamannya itu sempat mendapat lima peringatan mengenai adanya keberadaan gunung es di depan mereka pada malam kapal itu karam, 14 April 1912. Pesan keenam masuk yang memperingatkan awak kapal kalau ada gunung es tak jauh dari mereka. Namun, sang operator malah menjawab, “Diam! Aku sedang sibuk.”

Tak lama, tiga puluh menit kemudian, Titanic menabrak gunung es, karam, dan menyebabkan ratusan penumpang serta awak tenggelam. Kapal pesiar megah yang konon disebut-sebut tidak dapat ditenggelamkan Tuhan itu pun kandas. Apa pelajaran yang bisa diambil? Awak Titanic hanya melihat apa yang ada di permukaan. Sang kapten rupanya lupa belajar bahwa apa yang ada di bawah air, yang tidak kelihatan, itulah yang sesungguhnya dapat menghancurkan.

Hal yang sama berlaku bagi kepemimpinan kita. Banyak pemimpin kita hari-hari ini hanya mengejar yang terlihat, tanpa memperhatikan yang tak terlihat: karakter. Keahlian seseorang mungkin bisa membawanya ke posisi puncak, tapi hanya karakterlah yang membuat kita bisa bertahan di sana.
Masih segar di ingatan bagaimana Akil Mochtar, sang Ketua MK yang merupakan pemimpin lembaga hukum tertinggi di negeri ini diciduk KPK dalam operasi tangkap tangan pertengahan tahun lalu; atau Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiyah yang diduga terlibat suap dan korupsi.
Selain itu, masih ada Rudi Rubiandini, seorang akademikus andal, yang menjabat kepala SKK Migas yang tertangkap sedang bertransaksi suap di rumahnya.

Mungkin awalnya mereka memulai karier dengan keahlian selangit dan mumpuni. Prestasi dan pengakuan diberikan masyarakat bahkan negara. Namun, apa yang menyebabkan mereka terjerumus? Karakter. Karakter yang lemah mungkin dimulai dengan kebohongan kecil dan menyontek saat ujian. Tindakan itu kemudian dilanjutkan dengan dosa yang lebih besar: penipuan, pelecehan seksual, pencurian, pemerkosaan, bahkan pembunuhan.

Belajar dari Daniel
Daniel menjadi salah satu pribadi yang sukses dalam Alkitab karena integritasnya. Daniel adalah keturunan raja atau bangsawan, tapi negaranya dijajah sehingga ia dibuang ke negeri asing dan dijadikan budak di sana. Apakah kemudian Daniel meninggalkan imannya pada Allah? Apakah ia menjual imannya pada Raja Nebukadnezar demi memperoleh kehidupan yang nyaman? Tidak. Daniel memiliki tiga hal yang terpenting sebagai modal menjadi pemimpin: karakter, komitmen, dan kompetensi.

Daniel adalah orang yang berkarakter. Dalam Daniel 1:4 dikatakan bahwa Daniel adalah orang muda yang tidak ada suatu cela, berperawakan baik. Tentu saja seorang pemimpin memerlukan karakter baik seperti yang ada dalam diri Daniel. Pengetahuan, cakap, dan berhikmat adalah modal awal menjadi seorang pemimpin. Cakap, berpengetahuan, dan berhikmat. Karakter seperti inilah yang dibutuhkan Kerajaan Babel untuk bekerja di istananya. Namun, karakter baik tidaklah cukup. Beberapa pemimpin kita kini jatuh bukan hanya karena karakternya, tapi karena absennya komitmen.
Dalam banyak kisah, Daniel kerap menunjukkan komitmen imannya kepada Allah. Perkataan dan tindakan Daniel selalu satu. Daniel tahu betul komitmen sangat terkait erat dengan kesetiaan. Itu yang ia lakukan ketika berada di Babel.

Ketika ia diancam dibakar di atas perapian yang menyala-nyala karena tidak mau menyembah patung, ia tetap teguh pada imannya. Daniel percaya bahwa jika Allah berkehendak, Ia akan mampu membebaskannya dari perapian itu. Kejadian selanjutnya adalah Allah benar-benar meluputkan Daniel dari kematian tersebut. Komitmen dan kesetiaan yang dipegang teguh oleh Daniel berbuah mukjizat keselamatan dari Allah. Ketika Daniel sudah membuktikan karakter yang baik dan 100 persen komitmennya pada Allah, kompetensinya pun mulai diperhitungkan.

Daniel punya kompetensi dan kemampuan sehingga bisa terpilih. Selama bekerja di Istana Nebukadnezar, Daniel dikaruniai Allah kemampuan menafsirkan mimpi-mimpi. Kompetensi Daniel ini yang kemudian membawanya diangkat menjadi salah satu pejabat tinggi di Babel.



Sebuah Pilihan
Karakter bukanlah sebuah urapan atau berkat. Karakter adalah sebuah pilihan. Sekitar seratus tahun lalu seorang anak laki-laki tumbuh di daratan Eropa. Sebagai remaja, ia tidak pernah belajar soal karakter karena orang tuanya tidak pernah mengajarinya tentang hal yang benar dan salah. Saat ia mulai menciptakan gagasan dan idenya sendiri, ayahnya menghinanya, termasuk keinginannya untuk menjadi seorang pendeta dan seniman.

Pertengkaran orang tuanya pada suatu malam meyakinkan sang anak bahwa keduanya membencinya. Lambat laun ia kemudian membangun sebuah tembok besar dalam dirinya, dan tak membiarkan seorang pun masuk. Ia melarikan diri dan tumbuh dewasa. Kini, kita mengenalnya sebagai Adolf Hitler. Dunia tahu bahwa Hitler adalah seorang pemimpin besar, tapi ia gagal mempergunakan karakternya. Karisma dan bakatnya untuk memengaruhi orang lain sedemikian besar hingga menghancurkan dirinya sendiri. Daniel dan Hitler adalah dua contoh bagaimana manusia dapat memilih mempergunakan karakter.

Karakter dapat dikembangkan dengan memberikan respons positif sesuai firman Tuhan yang dilatih dengan kebiasaan (habit), lalu menjadi perilaku (behaviour), kemudian menjadi karakter. Semoga pemimpin Indonesia saat ini hingga mendatang tidak hanya pandai mempergunakan bakatnya, tapi cerdas memilih karakter baiknya.


*Tulisan penulis yang dimuat dalam Sinar Harapan pada awal Januari 2014

Minggu, 10 Januari 2016

Bahasa-bahasa Lokal di Ambang Kepunahan

Image result for language in indonesiaBahasa bukanlah sekadar alat komunikasi. Bahasa juga menyimpan kebudayaan masyarakat bersangkutan. Sapir dan Whorf yang terkenal dengan teori relativitas bahasa, mencontohkan kata salju. Dalam bahasa Indonesia kita hanya mengenal satu istilah untuk menunjuk sekumpulan air beku, dingin, dan berwarna putih sebagai salju. Tapi orang Eskimo punya sangat banyak istilah untuk variasi salju, antara lain salju yang baru saja turun dari langit, salju yang sudah mengeras atau salju yang meleleh, dan sebagainya. Selain itu, orang Filipa punya 92 istilah untuk beragam jenis padi (rice). Menurut keduanya, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan bersalju dan dikelilingi es pada orang Eskimo; serta kebudayaan menanam dan memakan nasi (padi, beras) pada masyarakat Filipina.
Namun disayangkan, ratusan bahkan ribuan bahasa di seluruh dunia terancam akan punah. Dilansir dari laman UNESCO, setengah dari 6.000 bahasa yang ada di dunia saat ini akan punah jika kita tidak melalukan upaya pelestarian. Menurut UNESCO, dengan hilangnya bahasa tertulis yang tidak terdokumentasi dengan baik, kemanusiaan akan kekayaan budaya dan pengetahuan leluhur penting yang tertanam, khususnya dalam bahasa pribumi.
Di wilayah Indonesia sendiri, menurut catatan yang dipublikasikan UNESCO, 56 bahasa berstatus vulnerable (rentan punah), 30 bahasa berstatus definitely endangered (pasti terancam punah), 19 bahasa berstatus severely endangered (sangat terancam punah), 30 bahasa berstatus critically endangered (kritis akan punah), dan 10 bahasa berstatus extinct (punah). Bahasa-bahasa pribumi—baik yang sudah punah maupun yang terancam punah—ini mayoritas terjadi di daerah Indonesia Timur.
Bahasa-bahasa itu antara lain Alune (Maluku) yang berstatus vulnerable, Erokwanas (Papua) yang berstatus vulnerable, Budong-budong (Sulawesi) yang berstatus critically endangered, serta Hukumina (Pulau Buru, Maluku) yang berstatus extinc.
Image result for language in indonesiaMenurut UNESCO, dengan berkembangnya teknologi dan mengglobalnya kehidupan manusia, hal ini tidak bisa dihindari. Bahasa-bahasa ‘modern’ datang dan lambat laun menggerus bahasa pribumi. Namun, kebijakan bahasa yang terencana dapat memperkuat upaya-upaya masyarakat penutur untuk mempertahankan atau merevitalisasi bahasa ibu mereka serta meneruskannya pada yang generasi lebih muda.

Tak hanya pendokumentasian bahasa dalam bentuk tulis dan digital yang baik dan terencana, penggunaan bahasa pribumi sebagai pelajaran tambahan di sekolah-sekolah juga dapat ikut melestarikan bahasa daerah yang nyaris punah. Tentunya peran pemerintah dan masyarakat dapat memperlambat bahkan mencegah laju kepunahan bahasa. 

Rabu, 15 Mei 2013

Peringkat Universitas AS Merosot


Baru-baru ini, lembaga publikasi Inggris, Times Higher Education mengeluarkan hasil survei terbaru mengenai daftar peringkat universitas terbaik sejagat. Menurut data yang mereka lansir, California Institute of Technology memegang tempat nomor 1 untuk universitas-universitas terbaik dunia. Ini menjadi sebuah perenungan serius bagi akademisi Amerika. Amerika Serikat memang masih mendominasi peringkat univeritas terbaik dunia, yaitu mengambil 7 dari 10 tempat teratas. Namun begitu, Harvard tergelincir dari tempat kedua ke tempat keempat, didorong oleh Oxford dan Stanford. Lebih dari itu semua, 51 universitas AS di atas 200 peringkat dunianya jatuh.
Universitas-universitas di Asia adalah yang mengalami kenaikan terbesar, dengan universitas di China, Singapura dan Australia naik pesat, seperti yang dilakukan setiap universitas di Korea Selatan. Universitas di Korea Selatan dipimpin oleh Universitas Nasional Seoul dalam hal peringkat, yang melompat ke tempat ke-59 dari 124. "Kami telah berbicara selama bertahun-tahun tentang kebangkitan Asia," kata Phil Baty, editor lembaga pemeringkat itu. "Tapi ini adalah bukti empiris pertama yang solid," ia menambahkan.
Lembaga tersebut mendapat peringkat 13 untuk penilaian yang termasuk pengajaran, penelitian, pendanaan dan wawasan internasional, berdasarkan campuran informasi yang diberikan oleh masing-masing sekolah dan data dari Thomson Reuters. Menurut Baty, "Tidak banyak dari universitas di Asia yang menghabiskan lebih banyak uang memiliki dampak langsung." Ia menjelaskan, pengeluaran keseluruhan untuk pendidikan di universitas di Amerika Serikat telah menurun sedikit pada tahun lalu, sekitar 2,8 sampai 2,6 persen dari produk domestik bruto. "Seperti kita tahu, negara-negara seperti Korea Selatan dan China telah melakukan investasi besar-besaran di universitas mereka," ia menambahkan.
"Ada juga pemotongan dana yang dirasakan benar-benar berat bagi perguruan tinggi negeri di Amerika Serikat," kata Baty. Ia menunjuk pada jatuhnya peringkat sekolah ternama Amerika, seperti University of California, Davis (dari 38 ke 44), Pennsylvania State University (dari 51 ke 61), University of Massachusetts (dari 64 ke 72), dan Arizona State University (dari 127 ke 148).
Selain Inggris, yang memiliki tiga universitas dalam jajaran top 10 adalah Oxford, Cambridge, dan Imperial College. Selain itu, masih ada lembaga tinggi Eropa berikutnya, yaitu Federal Swiss Institute of Technology di Zurich di peringkat 12. Adapun Belanda memiliki 12 universitas yang masuk jajaran top 200, meskipun peringkat tertinggi ditempati Universitas Leiden yang berada di tempat ke-64.
"Banyak pergerakan penurunan peringkat karena masalah uang tunai. Menjalankan sebuah universitas kelas dunia memang sangat mahal," tutur dia lagi.




Cambridge Peringkat Tertinggi
University of Cambridge sekarang dapat menyebut diri sebagai perguruan tinggi berperingkat "straight-A".
Menurut pernyataan oleh lembaga peringkat pekan lalu, ketika krisis keuangan masih berlangsung di seluruh Eropa, Cambridge telah mendapatkan rating top AAA oleh Moody. Hal ini membuat Cambridge sebagai investasi yang lebih aman ketimbang pemerintah Inggris sendiri, yang berperingkat AAA dengan outlook negatif. Moody `s memiliki outlook stabil sebagai universitas peringkat AAA.
Cambridge yang baru-baru merayakan ulang tahun ke-800-nya, masuk kredit Moody's dengan "posisi pasar yang luar biasa". Moody`s juga memuji universitas ini untuk atas peran pentingnya bagi ekonomi Inggris dan sumber uang global sehingga menciptakan pendapatan yang lebih stabil. Hal ini menyebabkan Cambridge kurang bergantung pada dana pemerintah dibandingkan universitas Inggris lainnya.
Masih menurut Moody's, Cambridge sekarang dapat meminjam £ 350 juta atau US$ 565.000.000 untuk investasi dalam fasilitas penelitian, akomodasi, dan aset universitas lainnya.
Krisis keuangan Eropa dan Amerika ternyata telah memberikan dampak tidak langsung kepada pendidikan di sana. Pemotongan anggaran pendidikan yang dilakukan pemerintah ternyata langsung berdampak negatif atas peringkat universitas "mapan" di sana.



Sumber :

Selasa, 05 Februari 2013

Trans Science Center, Ensiklopedia Iptek


Jenuh dengan rutinitas, tapi tetap ingin mengisi waktu dengan sesuatu yang berguna? Mungkin Trans Science Center bisa jadi salah satu alternatif tujuan wisata edukatif bagi warga Jakarta. Trans Science Center merupakan bagian dari Trans Studio Bandung Theme Park. Seperti yang kita tahu, Trans Studio Bandung Theme Park salah satu taman bermain dalam ruangan (indoor) terbesar di dunia. Taman bermain ini berada di dalam salah satu mal terbesar di Asia Tenggara, Bandung Super Mall.
Mirip seperti Museum Iptek yang terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Trans Science Center adalah salah satu tempat di mana Anda bisa menemukan alat-alat peraga mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di sekeliling kita. Alat peraga ini bisa membantu pengunjung untuk memahami bagaimana suatu hal/sistem bekerja. Science Center berusaha untuk menyuguhkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mengajak pengunjung untuk belajar dengan cara yang asyik.
Menurut keterangan yang diperoleh dari petugas di sana, Science Center memuat sekitar 70 alat peraga. Alat-alat peraga tersebut semuanya khusus didatangkan langsung dari luar negeri, di antaranya Amerika Serikat dan Italia. Alat-alat peraga itu setidaknya bisa dibagi ke dalam empat kelompok, yaitu kimia, matematika, biologi, serta fisika.
Dalam kelompok biologi, misalnya, terdapat sebuah alat peraga yang menunjukkan bagaimana perncernaan dalam tubuh manusia terjadi. Proses ini digambarkan mulai dari makanan masuk ke dalam tubuh, melalui kerongkongan, lambung, usus halus, dan sebagainya. Setiap saluran dibuat dengan bahan tembus pandang sehingga pengunjung bisa mengamatinya dengan jelas.
Untuk kelompok fisika, kita bisa mengetahui cara kerja gaya gravitasi dalam alat peraga yang dinamakan Gravity Rainbow. Masih di kelompok fisika, pengunjung bisa mengamati bagaimana terjadinya petir. Hanya dengan menekan sebuah tombol, pengunjung bisa melihat aliran listrik naik hingga percikan api atau halilintar terjadi dan menimbulkan suara keras. Alat peraga ini dapat dilihat di Tesla Coil.
Dalam kelompok matematika, misalnya, pengunjung bisa mencoba alat peraga berupa tempat tidur yang alasnya berupa ratusan bahkan mungkin ribuan paku. Pengunjung tinggal tidur dan merasakan pelan-pelan puluhan paku naik dan menyentuh tubuh mereka. Pengunjung yang mencoba alat ini heran karena tidak merasakan sakit. Alasan pengunjung tidak merasakan sakit tersebut bisa dijelaskan melalui prinsip matematika sederhana.
Bingung cara mengoperasikan alat peraga? Jangan khawatir karena petugas Science Center selalu standby. Para petugas akan selalu siap untuk membantu dan menjelaskan cara alat peraga bekerja kepada pengunjung. Para petugas itu tersebar dan sengaja disiapkan di sejumlah kelompok tema ilmiah. Para pemandu tersebut merupakan orang-orang yang berkompeten di bidang sains. Sebagian besar mereka adalah lulusan yang memiliki latar belakang pendidikan MIPA dan Biologi.
Saat mengunjungi Science Center Trans Studio, bukan hanya anak-anak yang antusias mengamati satu demi satu alat peraga. Remaja bahkan orang dewasa terlihat sangat menyukai dan menikmati beragam alat peraga itu. Angel, seorang pengunjung yang ditemui di sana, mengatakan, Science Center Transtudio tidak hanya berguna bagi anak. Ia yang kini bekerja sebagai sekretaris saja mendapatkan banyak pengalaman baru ketika berkunjung ke sini. "Sebelumnya saya kurang paham bagaimana halilintar terbentuk. Karena datang ke mari saya jadi tahu. Setidaknya datang ke sini membuat pengetahuan saya bertambah," ia menjelaskan.
Wahana baru ini telah diluncurkan pada 18 November lalu. Sampai saat ini, pengunjung Trans Studio masih antusias dan jarang melewatkan wahana yang satu ini. “Bukan hanya sekadar permainan, melalui Science Center kami juga ingin menyuguhkan konsep edutainment, yaitu masyarakat bisa memahami sesuatu dengan cara yang menyenangkan serta tetap mendidik,” tutur petugas yang ditemui di sana.
Wahana Trans Science Center memang sebesar Museum Iptek di Taman Mini, namun manfaat yang didapat pengunjung tidak kalah besar. Dengan membayar Rp 180.000 (Senin-Jumat) atau Rp 250.000 (Sabtu-Minggu), pengunjung dapat puas menikmati Trans Science Center sekaligus wahana-wahana lain yang terdapat di Trans Studio Bandung. Tempat wisata ini bisa menjadi salah satu wisata edukatif bagi Anda yang sedang berkunjung ke Bandung. ***



Selasa, 01 Januari 2013

Anjing Mampu Kaitkan Kata dengan Benda


Anjing adalah salah satu pilihan peliharaan bagi keluarga. Selain sifatnya yang loveable, anjing juga terkenal sebagai satwa yang cerdas. Manusia banyak melatih mamalia ini untuk menjaga rumah, mengendus obat-obatan terlarang, hingga menangkap para pelaku kejahatan. Hal ini tidak lain karena melatih anjing tidaklah terlalu sulit dilakukan.

Pertanyaan apakah anjing berbagi kemampuan linguistik dengan manusia adalah fokus dari penelitian terbaru ini. Bagi para peneliti, pertanyaan itu penting karena wawasan ke dalam kemampuan linguistik dari spesies lain mungkin memberi kita wawasan tentang proses evolusi yang menyebabkan bahasa manusia ada. Dalam studi terbaru, terungkap bahwa anjing memiliki pemahaman yang baik terhadap ukuran dan tekstur sebuah benda.

Seorang balita hanya belajar untuk berbicara dengan cara mengasosiasikan kata-kata dengan bentuk, bukan ukuran atau tekstur. Benda apa pun yang bentuknya menyerupai telepon, misalnya, para balita akan menyebutnya "telepon". Hal ini berbeda dengan yang terjadi pada anjing.

Studi terbaru yang dilakukan di Universitas Lincoln, Inggris, menunjukkan bahwa anjing cenderung mengasosiasikan kata-kata dengan ukuran daripada bentuk.Perbedaan ini membuat mereka meragukan bahwa mamalia baik dalam pembelajaran sebuah kata," kata Emile van der Zee, seorang psikolog di Universitas Lincoln di Inggris. Dr Van der Zee adalah penulis pertama studi yang muncul dalam jurnal PLoS One. "Studi ini dapat membantu kita dalam memahami mengapa manusia lebih baik dalam belajar dan memahami sebuah bahasa," ia menambahkan.

Setelah beberapa pelatihan dilakukan, Gable mulai mengidentifikasi objek lain yang ukurannya hampir sama dengan nama yang sama. Setelah mengambil home object selama sekitar satu bulan, Gable juga mulai bisa mengasosiasikan kata dengan benda-benda lain dari tekstur yang mirip, tetapi tidak pernah benda yang memiliki bentuk serupa. Hal ini menunjukkan bahwa anjing memiliki pengertian dan pemahaman yang baik dalam hal ukuran dan tekstur, tapi tidak dalam hal bentuk.

Para peneliti mengklaim bahwa hasil menunjukkan bahwa proses anjing (atau setidaknya Gable) mengasosiasikan benda-benda secara kualitatif berbeda dengan manusia. Cara anjing dan manusia memandang bentuk, tekstur, dan ukuran berbeda mungkin karena evolusi selama miliaran tahun telah membentuk indra masing-masing spesies. Itu artinya, menurut para peneliti, meskipun anjing Anda mungkin membawa kembali objek yang tepat ketika Anda perintah, "Ambil bola itu", dia mungkin berpikPara peneliti menggunakan Gable, seekor Border Collie yang berumur lima tahun. Anjing ini istimewa karena memiliki pemahaman lebih dari empat puluh kata. Anjing Border Collie itu menunjukkan benda berbentuk tapal kuda yang para ilmuwan sebut "dax".

Bau dari benda-benda yang kami jadikan objek tetap netral, tetapi kami bisa mendapatkan hasil berbeda jika aroma tertentu dimasukkan,” ujar Dr van der Zee mengomentari hasil penelitiannya. Ia menambahkan lagi, “Hal ini akan menjadi sesuatu yang kami ingin lakukan dalam penelitian di masa depan," katanya.

Meskipun begitu, Gable bukanlah sebuah anomali. Tahun lalu, ABC News melaporkan bahwa ada Border Collie bernama Chaser yang disebut-sebut sebagai "anjing terpintar di dunia". Pemilik Chaser, John Pilley, menghabiskan empat sampai lima jam sehari bekerja dengan Chaser dan kosakatanya. Pilley (82) adalah pensiunan profesor psikologi di Spartanburg, Carolina Selatan. Dia memiliki Chaser yang dilatih untuk memiliki 1.000 kosakata lebih dan frase sederhana menggunakan benda-benda.

Chaser memiliki cukup koleksi, yaitu 800 boneka binatang, 116 bola, 26 "Frisbee," dan berbagai item lainnya. Setiap item memiliki nama sendiri yang berbeda dan Chaser dapat mengidentifikasi setiap objek dengan nama masing-masing. Pilley tak ketinggalan telah mengajar verba dan jenis kata lain kepada Chaser, termasuk "menemukan", "kaki", dan "hidung". Chaser juga akan melakukan setiap tindakan seperti yang diminta.

"Fleksibilitas yang kita lihat pada anjing tampaknya sangat mirip dengan apa yang kita lihat pada anak-anak dalam usia perkembangan mereka," kata seorang peneliti di Institut Duke untuk Otak Ilmu.

Bila dibandingkan dengan anjing, simpanse telah menunjukkan kemampuan untuk belajar bahasa isyarat dan memecahkan masalah dengan cukup baik. Namun bila dibandingkan dengan Chaser, kemampuan mereka untuk belajar lambat. Ia menambahkan, tidak seperti anjing, simpanse tidak memperhatikan pelatih mereka. Anjing selalu peka terhadap tuan manusia mereka.

"Ketika saya melihat anjing saya, ia ingin aku berada di sekitarnya. Dia ingin aku menjadi mitra sosialnya. Dia benar-benar membutuhkan saya, sedangkan simpanse tidak membutuhkan saya," katanya.

Para peneliti berhipotesis bahwa dekatnya tempat tinggal selama puluhan ribu tahun antara manusia dan anjing telah memungkinkan mereka untuk mengembangkan kemampuan sosial mirip manusia. Peneliti primata mulai menyiapkan laboratorium anjing penelitian untuk menguji teori ini.

Dengan demikian, bukan hanya cerdas, anjing juga memiliki kemampuan mengenali objek dari ukuran dan teksturnya. Fakta yang menunjukkan kalau anjing juga memiliki kemampuan sosial yang amat baik melebihi simpanse tentunya membuat kita makin menyayangi dan mengagumi binatang berkaki empat yang satu ini. ***



Sumber;


Ustad Mobile, Harapan Baru Perempuan Afganistan





Pemerintah Afganistan telah meluncurkan sebuah program keaksaraan baru yang memungkinkan perempuan Afganistan mendapatkan kembali pendidikan belajar membaca dan menulis dengan menggunakan ponsel. Seperti kita tahu, kaum perempuan di Afganistan mengalami pembatasan akses untuk pendidikan akibat perang yang terjadi selama berdekade-dekade.

Ponsel yang disebut “Ustad Mobile” (Ponsel Ustad) ini menyediakan kursus kurikulum nasional dalam dua bahasa nasional, yaitu bahasa Dari dan Pashto, serta pelajaran matematika. Semua pelajaran dirancang secara audio-video, dalam bentuk tulisan, pengucapan, serta frase. Kesemua program ini dipasang di dalam Ustad Mobile serta didistribusikan gratis bagi para siswa.
Sambil duduk di atas karpet di dalam sebuah ruang kelas kecil di Kota Kabul, beberapa orang perempuan belajar membaca dan menulis. Muzhgan Nazari, yang baru berumur 18 tahun, mengatakan bahwa Taliban melarang anak perempuan untuk bersekolah selama mereka berkuasa. Muzhgan Nazari bercerita kalau ia berada dalam kekuasaan Taliban ketika mulai bersekolah.

"Saya tidak bisa pergi ke sekolah karena Taliban menguasai Kota Kabul," katanya kepada AFP. Muzhgan Nazari menambahkan bahwa sang ayah juga menentang putrinya bersekolah. "Karena saya mendengar tentang pusat pelatihan baca-tulis bagi perempuan, saya yakin ayah saya akan mengizinkan saya untuk menghadiri pertemuan itu setiap hari," kata Muzhgan Nazari yakin.

Nazari sangat senang dengan program baca dan tulis itu. Program yang sedang digulirkan oleh penyedia komersial dan Kementerian Pendidikan ini juga mendapat dukungan dana dari Amerika Serikat. Perangkat lunak bagi telepon genggam para guru juga sedang dikembangkan oleh Paiwastoon, sebuah perusahaan IT Afganistan, dengan dana US$ 80.000 yang merupakan bantuan dari AS. Program ini dirancang untuk mengatasi masalah buta aksara di Afganistan. Tingkat buta aksara di negara yang kerap dilanda gejolak ini merupakan yang terburuk di dunia.

Menurut data Persatuan Bangsa-bangsa (PBB), meskipun jutaan gadis sekarang sudah bersekolah, tingkat “melek huruf” di kalangan perempuan Afganistan tetap di hanya kisaran 12,5 persen, jauh dibandingkan laki-laki sebanyak 39,3 persen.

"Ini adalah pertama kalinya peserta didik keaksaraan memiliki kesempatan untuk menerima pelajaran secara audio-visual di ponsel mereka," kata Mike Dawson, CEO Paiwastoon kepada AFP. Perusahaan ini memiliki banyak pengalaman di lapangan, setelah sebelumnya berhasil dengan program "One Laptop Per Child" atau satu laptop untuk satu anak. Program sosial ini membagi-bagikan 3.000 komputer untuk perempuan dan anak-anak di Kabul, Kandahar, Herat, Baghlan, serta Jalalabad.

"Kita bisa membuat pekerjaan para guru lebih mudah dengan menggunakan video dan audio, lengkap dengan pertanyaan serta latihannya," kata Dawson. Ia kemudian menambahkan, telepon seluler lebih murah daripada komputer mana pun dan orang-orang sudah akrab dengan benda itu. “Pemeliharaan telepon seluler juga jauh lebih mudah dibanding laptop atau komputer,” kata dia.

Aplikasi gratis ini dapat diinstal pada semua ponsel dengan sebuah kartu memori dan kamera. Pelajaran individu yang juga tersedia di dalam situs Kementerian Pendidikan ini akan mengajarkan kata-kata baru dan bentuk frase.

"Kami mencoba untuk mendapatkan orang sebanyak mungkin. Selain itu, kita dapat menambahkan mata pelajaran lain, seperti bahasa Inggris, Arab, kesehatan, dan pertanian," kata Dawson. Ia menjelaskan lagi, “Untuk menggelar Ustad Mobile, kami menemui dan berbicara dengan perusahaan telepon serta media untuk membuat orang sadar akan program ini.”

"Kami mewawancarai pemilik toko telepon tentang perangkat lunak. Mereka lalu bersedia untuk menginstalnya seperti mereka menginstal perangkat lunak lainnya pada ponsel," tutur Dawson. CEO Paiwastoon itu menambahkan, "Orang-orang tidak menyadari betapa kuat ponsel ini. Program ini bekerja seperti komputer."

At the moment, some 100 students are using the Mobile Teacher in a pilot project in Kabul, 65 percent of them women, with plans to roll the project out across the country, the education ministry said.

Saat ini, sekitar 100 siswa yang menggunakan Ustad Mobile dalam proyek percontohan di Kabul, dan 65 persen di antaranya adalah perempuan. Kementerian Pendidikan berencana untuk menggelar proyek ini di seluruh negeri. "Fokus dan target kami sebagian besar adalah perempuan berpendidikan," kata direktur program, Allah Baz Jam.

Kementerian Pendidikan akan melakukan segala sesuatu yang bisa untuk mempromosikan Ustad Mobile bagi perempuan. Pihaknya juga akan mendistribusikan perangkat lunak pada CD dan DVD, katanya kepada AFP.
Pada proyek di kelas percontohan di Kabul, Samira Ahmadzai, seorang ibu berusia 24 tahun yang telah memiliki dua anak, mengatakan ia tidak bisa bersekolah karena Taliban. "Kemudian, saya menikah dan sekarang dengan izin dari suami, saya telah datang ke pusat 'melek huruf' untuk belajar membaca dan menulis," ucap perempuan yang mengenakan burqa ini.

Taliban telah digulingkan oleh invasi panjang yang dipimpin AS pada 2001. Menurut data yang dikemukakan Kementerian Pendidikan, saat ini dari 8,4 juta anak usia sekolah di Afganistan, 39 persennya adalah anak perempuan.

Namun demikian, tentara NATO di bawah Amerika Serikat akan menarik diri dari Afganistan pada akhir 2014. Karena itu, para aktivis hak asasi manusia (HAM) khawatir bahwa beberapa keuntungan yang didapat oleh perempuan dalam beberapa tahun terakhir bisa hilang karena meningkatnya tekanan Taliban atas pemerintah.

Bagaimanapun, Ustad Mobile telah membawa harapan baru bagi rakyat Afganistan, khususnya kaum perempuan, yang kehilangan kesempatan mereka pendidikan di masa lalu. Diharapkan dengan program ini kaum perempuan bisa semakin maju dan lebih banyak mengambil peran dalam pemerintahan.


sumber:
www.channelnewsasia.com