Tapi ternyata hidup tak semudah itu. Sebuah bencana melanda, tepat ketika saya usah bersenang-senang bahkan menikmati kehidupan ini.
Siang, usai menyantap lunch terbaik yang bisa disediakan hari ini, alam "memanggil". Dengan langkah terburu-buru, saya melesat menuju toilet. Tapi, siapa sangka, sang telepon seluler tersayang dengan mudahnya meluncur dan mendesak keluar dari kantong celana jins, ketika saya sedang menurunkan celana.
"Plung!" itu yang saya dengar ketika celana diturunkan. Saya mendengarnya, sungguh! Tapi entah kenapa saat itu saya menganggapnya hanya sebagai kepala penyemprot atau sejenisnya yang tak sengaja jatuh ke lubang kloset. Saya tak peduli.
Bencana itu kemudian datang ketika saya melihat ke lubang kloset. Saya menemukan benda hitam, berlis putih perak, dan berbingkai luar merah. Saya mengenalinya sebagai handphone saya.
#pause
Saat itu saya belum sepenuhnya sadar. Speechless. Tanpa ragu, saya langsung mencelupkan tangan kosong ini ke dalam lubang (biasanya saya harus berpikir puluhan menit sebelum memutuskan memasukkan tangan ke lubang WC). Saya coba meraihnya sebelum handphone hasil tabungan puluhan bulan itu hanyut terbawa air siraman. "Kumohon, baik-baik saja. Tidak apa-apa...," harapku dalam hati kala itu.Handphone merah itu basah, kuyup (sungguh, saya tak heran). Lampunya hidup terus, saya semakin panik. Tenang, tenang, sebutku dalam hati.
Barulah, setelah sepenuhnya yakin bahwa si hape yang menemaniku hampir dua tahun itu rusak, kepanikan melanda. "Bagaimana, bagaimana ini?" jeritku pada seorang rekan kantor.
"Tenang, tenang, dikeringin pake hair dryer aja. Masih bisa kok!"
Setelah bisa menguasai diri, kini saya hanya bisa termenung. Menatap sang bangkai handphone. Seutas penyesalan terkatung di hati. Maaf, saya tak bisa menjagamu dengan baik. Maaf, kalau diakhir masa jabatanmu, kau harus berakhir seperti ini. Sungguh, ini bukan kesengajaan (mengingat saya sudah ancang-ancang beli hape baru). Maaf ya, si merah yang penuh pesona. Kuistirahatkan kau dengan damai. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar